Kamis, 12 Maret 2015

PELAKSANAAN - MANAJEMEN



(PELAKSANAAN)
Oleh : Anna, Zulkifli, Nuril
A.    Pengertian Pergerakan/ Pelaksanaan (Actuating)
Menurut George R. Terry ada empat fungsi manajemen, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.(dalam Mulyono (2008:23)). Dalam hal ini George R. Terry mengemukakan bahwa “Actuating merupakan usaha menggerakan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota–anggota perusahaan.”
Jadi, pengertian Actuating adalah usaha menggerakan semua pihak yang terkait, untuk melaksanakan program dengan baik dan tepat di bidangnya. Pelaksanaan merupakan fungsi fundamental manajemen,karena mengusahakan agar semua pihak ikut bergerak dalam pencapaian suatu tujuan. Memang perencanaan dan pengorganisasian adalah hal vital, tapi tidak akan ada output yang nyata sampa kita mengimplementasikan aktivitas yang diusahakan, maka dari itu diperlukan adanya pelaksanaan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah motivasi anggota atau pelaksana. Anggota atau pelaksana dapat termotivasi jika :
1.      Merasa yakin mampu mengerjakan
2.      Merasa bahwa pekerjaan tersebut memberinya manfaat
3.      Tidak sedang ada problem pribadi atau masalh mendesak lainnya
4.      Merupakan kewajiban bagi yang bersangkutan
5.      Hubungan dalam organisasi harmonis

Berikut adalah ciri – ciri pelaksanaan yang baik, diantaranya:
1.      Berjalan sesuai rencana
2.      Kegiatan pelaksanaan terjadi secara efektif dan efisien
3.      Seluruh anggota organisasi terlibat aktif dalam pelaksanaan
4.      Dapat diselesaikannya setiap konflik dan masalah pelaksanaan

B.     Fungsi dan Tujuan  Pelaksanaan
1)      Fungsi Pelaksanaan
1.      Melakukan pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi (communication) . Pengarahan dan bimbingan adalah proses menciptakan, menjaga dan memajukan organisasi melalui setiap personil, baik secara struktural maupun fungsional, agar langkah operasi tidak keluar dari tujuan.
2.      Pelaksanaan adalah langkah atau usaha untuk menjalankan suatu rencana agar menjadi sesuatu yang konkret, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

2)      Tujuan Pelaksanaan
Berikut adalah hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan, antara lain :
1.      Motivasi
Motivasi adalah suatu proses pencapaian tujuan yang telah mendorong seseorang untuk terus melanjutkan tujuannya. Motivasi sangat penting bagi seorang pemimpin untuk meningkatkan kinerja bawahan atau anggotanya karena kinerja tergantung dari motivasi, kemampuan dan lingkungan.Motivasi adalah sebuah proses. Kita tidak dapt mengamatinya secara langsung, tetapi secara tidak langsung melalui tindakan-tindakan.Menurut Claser (1998) motivasi manusia meliputi Survival, belonging, power, fun dan freedom. Sedangkan menurut Charles (2002) motivasi meliputi sex, security, dignity, power, enjoyment dan competence.Berikut adalah teknik – teknik yang dapat dilakukan untuk memotivasi individu lain ataupun diri sendiri,diantaranya :
a.       Berpikiran positif. Karena dengan pikiran positif, sel – sel dalam tubuh akan lebih aktif bekerja dan memberikan semangat lebih pada masing-masing individu
b.      Menciptakan perubahan yang kuat. Tiap individu harus memiliki keyakinan kuat akan apa yang diinginkan. Gunakan kata “Saya pasti bisa” unuk memotivasi pikiran kita.
c.       Membangun harga diri. Seseorang yang merasa memiliki harga diri tinggi, pasti akan memiliki keyakinan pada dirinya sendiri. Dan keyakinan tersebut nantinya dapat berimbas pada peningkatan kualitas pekerjaan.
d.      Memantapkan pelaksanaan. Ucapkan dan atur dengan jelas apa yang akan menjadi tujuan dan harapan.
e.       Menghilangkan rasa lemah. Berpikirlah bahwa setiap individu memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Yakinlah kalau anda bisa lebih dari yang lain, karena anda tahu anda mampu
f.       Hilangkan sikap menunda-nunda. Karena sikap menunda – nunda menimbulkan pemikiran untuk menjadi individu yang malas.

2.      Kepemimpinan dan kekuasaan
Kepemimpinan dan kekuasaan adalah cara atau proses mengarahkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Pemimpin atau penguasa harus selalu tahu saat yang tepat untuk kegiatan pelaksanaan dan berbagai hal yang ada dalam kegiatan tersebut.
Disebutkan dalam Kemendikbud No, 162/U/2003 peranan pemimpin pendidikan adalah sebagai Personal, Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Social, Leader, Entrepreneur, dan Climatoryang disingkat PEMASSLEC. Peranan pemimpin juga sebagai orang yang memiliki Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi, dan Sosial. Menurut Kouzes dan Posner, dari banyak sikap pemimpin, ada 4 sikap yang wajib dimiliki pemimpin, 1) Honest (kejujuran); 2) forward looking (pandangan jauh ke depan); 3) Inspiring (menginspirasi); 4) Competent (cakap)
Kepemimpinan yang cocok dilaksanakan di Indonesia adalah kepemimpinan yang berdasarkan pancasila dan juga berlandaskan pada budaya dan adat bangsa Indonesia.

3.      Pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah
Setiap hal pasti dihadapkan pada berbagai keputusan dan masalah. Dalam pelaksanaan, suatu keputusan yang diambil dapat merubah apa yang akan terjadi ke depannya. Dan setiap keputusan pasti membawa dampak atau masalah yang nantinya juga perlu dipikirkan cara mengatasi dan menyelesaikannya.Ada 12 model pengambilan keputusan yang biasa digunakan, yaitu :
a.       Model Mintzberg, Drucker dan Simon
Menurut Mintzberg (1976)  ada tiga tahap pengambilan keputusan, yaitu 1) identifikasi 2)pengembangan 3)Pemilihan. Menurut Drucker ( 1993) ada enam langkah pengambilan keputusan, 1)Identifikasi, 2) analisa masalah, 3)pengembangan alternatif pemecahan, 4) Pemilihan satu pemecahan, 5) perencanaan tindakan efektif, 6) pemantauan hasil. Menurut Simon (1997) ada tiga tahap pengambilan keputusan, yaitu 1) Kegiatan inteligen, 2)Kegiatan desain, 3) Kegiatan pemilihan.
b.      Model Rasional
Keputusan dibedakan menjadi terprogram dan tidak terprogram. Keputusan terprogram adalah keputusan yang digunakan berkali-kali, misal keputusan pensiun. Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang diambil dalam situasi rumit atau baru, misal penanganan bencana alam.
c.       Model Klasik
Keputusan merupakan proses rasional ketika keputusan diambil dari alternatif terbaik. Dibagi atas 6 langkah logis, yaitu :
a.       Identifikasi masalah
b.      Penentuan alternatif
c.       Penilaian alternatif
d.      Pemilihan alternatif
e.       Penerapan alternatif
f.       Penialaian keputusan
d.      Model Perilaku
Keputusan diharapkan dapat memberikan kepuasan. Model ini mempertimbangkan dasar rasionalitas kontekstual dan rasionalitas respektif.
e.       Model Vroom dan Yetton
Keputusan diambl secara rasional dan terpimpin.
f.       Model Carnegie
Keputusan diakui jika tercipta kepuasan, keterbatasan rasionalistis dan koalisi organisasi.
g.      Model Kepemimpinan Chung dan Megginson
Pengambilan keputusan dilakukan secara terpimpin dan terstruktur.
h.      Model Berdasarkan manfaat
Dasar pemikirannya adalah 1)mutu keputusan, 2) kreativitas keputusan, 3)Penerimaan keputusan, 4) pemahaman keputusan, 5)Pertimbangan keputusan, 6)ketepatan keputusan.
i.        Model berdasarkan masalah
Menurut model ini ada tiga tendensi yang dapat merusak keputusan kelompok, yaitu pikiran kelompok, perubahan berisiko, dan eskalasi kelompok.
j.        Model berdasarkan lapangan
Banyak digunakan di lembaga pendidikan, karena warga sekolah juga berhak ikut mengambil keputusan.
k.      Model Pohon Masalah
Suatu teknik pemecahan masalah untuk mengidentifikasi maslah dalam keadaan tertentu. Disusun dan diperagakan sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.
l.        Model Strategis Hunger dan Wheelen
Merupakan keputusan jangka panjang. Biasanya dilakukan oleh pemerintah untuk membuat perencanaan jangka panjang.

4.      Komunikasi
Komunikasi adalah proes interaksi yang terjadi baik secara personal atau intrapersonal. Komunikasi amat dibutuhkan dalam pelaksanaan karena komunikasi adalah cara menyampaikan ide, gagasan, ataupun saran yang nantinya berguna selama pelaksanaan berlangsung.

5.      Koordinasi
Koordinasi yang baik antar individu dalam organisasi dibutuhkan agar tidak terjadi perpecahan atau slah paham dalam mengartikan suatu perintah. Koordinasi juga dibutuhkan untuk pelaksanaan yang lebih efektif dan efisien.
Ada 3 jenis koordinasi, yaitu:
a.       Koordinasi Vertikal
Koordinasi atasan pada bawahan, atau bawahan kepada atasan
b.      Koordinasi fungsional
Dilakukan oleh pihak dengan kedudukan sama antar organisasi atau lembaga
c.       Koordinasi Instituional
Dilakukan antara atasan atau pemimpin dengan lembaga yang berhubungan dengan kepentingannya.



6.      Negosiasi dan konflik
Negosiasi adalah serangkaian diskusi antar individu maupun kelompok dengan latar belakang berbeda untuk mencari kesepakatan. Konflik adalah suatu masalah yang timbul dikarenakan adanya suatu hal yang tidak sesuai dengan situasi. Negosiasi sering kali dibutuhkan untk menangani suatu konflik, baik ringan maupun berat.

7.      Keterampilan interpersonal, konseptual dan teknik membangun kepercayaan
Ketiga hal tersebut salaing berkaitan karena tanpa keterampilan interpersonal yang baik, seorang individu tidak dapat menciptakan pelaksanaan yang konseptual dan akan susah mendapat kepercayaan dari orang lain dalam organisasinya.Menurut Robbins (2000) ada 5 kunci untuk membangun kepercayaan, 1)Integritas, 2) kompetensi, 3)konsistensi, 4)kesetiaan, 5)keterbukaan atau transparansi.Jika hal –hal diatas dapat dikondisikan sebagaimana mestinya, suatu pelaksanaan pasti dapat berjalan dengan baik.

C.     Pengaplikasian Actuating dalam Pendidikan
Dalam pendidikan diperlukan adanya pengarahan dan pemotivasian seluruh personil dalam lembaga pendidikan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas kinerjanya. Kegiatan pelaksanaan pendidikan tersebut antara lain :
1.      Pelaksanaan manajemen kurikulum
2.      Pelaksanaan ketenagaan pendidikan (kepegawaian)
3.      Pelaksanaan pemenuhan sarana prasarana di lingkungan pendidikan
4.      Pelaksanaan manajemen kemampuan peserta didik
5.      Pengarahan kegiatan keuangan dan pembiayaan pendidikan
6.      Manajemen administrasi perkantoran
7.      Pelaksanaan pengadaan unit-unit penunjang pendidikan
8.      Adanya manajemen khusus layanan pendidikan


D.    Pentingnya Actuating dalam organisasi pendidikan
Actuating atau pelaksanaan menekankan pada berhubungan langsung dengan semua orang ang ada di sebuah organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik akan menjadi kurang baik jika tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas.
Pengoptimalan sumber daya manusia dapat mengoptimalkan juga sumber daya nonmanusia, yang nantinya digunakan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja dibidangnya dan melaksanakan tugas sesuai dengan kewajiban dan wewenangnya.

Tidak ada komentar: