Sabtu, 01 November 2014

Kebijakan Kuliah Lima Tahun bagi Pendidikan Tinggi di Indonesia



Meskipun kuliah lima tahun akan diberlakukan efektif dua tahun lagi, namun pada kenyataannya kini sudah menuai banyak respon kritis dari masyarakat khususnya mahasiswa. Ada pihak yang pro dengan kuliah lima tahun dan adapula yang kontra. Diberlakukannya peraturan baru mengenai masa kuliah lima tahun tetntunya memiliki banyak pertimbangan. Kuliah lima tahun dinilai mampu menekan biaya operasional pendidikan perguruan tinggi. Selain itu kuliah lima tahun sebenarnya mampu memberikan motivasi untuk para mahasiswa agar bisa secepat dan sebaik mungkin menyelesaikan pendidikan tinggi sesuai waktu yang ditentukan. Yaitu untuk strata satu yang ditempuh selama empat tahun atau delapan semester dan pendidikan diploma yang ditempuh satu hingga empat tahun sesuai jenjang diploma.
Kuliah lima tahun mampu menekan jumlah pengangguran di Indonesia. Karena banyak lulusan SMA yang tidak lolos masuk perguruan tinggi dan tidak mendapatkan pekerjaan akan menganggur. Namun jika kuliah lima tahun bisa diberlakukan secara efektif maka akan semakin banyak kuota penerimaan mahasiswa baru yang bisa diterima di perguruan tinggi karena mahasiswa banyak yang lulus sesuai masa kuliah yang ditentukan.
Kuliah lima tahun seharusnya tidak membebankan mahasiswa. Karena rata-rata mahasiswa Indonesia mampu menyelesaikan masa studi untuk strata satus ekitar 4.5 tahun. Namun disisi lain, kuliah lima tahun dinilai mematikan aksi aktifisme mahasiswa. Kondisi di lapangan banyak mahasiswa yang menggeluti dunia organisasi, banyak mahasiswa yang aktif dalam dunia social di luar jam kuliah. Dengan diberlakukannya kuliah lima tahun dianggap menurunkan semangat kepedulian sosial mahasiswa karena mahasiswa akan cenderung memfokuskan pada prestasi akademiknya saja.
Permasalahan banyaknya mahasiswa yang molor masa studinya dari waktu yang ditentukan disebabkan oleh banyak faktor seperti mahasiswa yang kuliah sambil bekerja hingga jam kuliahnya terganggu dan kurang bisa mengikuti kuliah dengan baik maka harus mengulang lagi di semester selanjutnya. Ada lagi mahasiswa yang terlalu aktif pada dunia sosial organisasi di luar kuliah sehingga kegiatan sosialnya mengganggu waktu kuliahnya dan menyebabkan prestasi akademiknya kurang terkejar dengan baik. Masih ada lagi contoh mahasiswa yang molor masa studinya karena mengambil cuti entah karena perkawinan yang menyebabkan kehamilan, dll.
Kebijakan kuliah lima tahun dinilai juga merugikan PTS-PTS di Indonesia. PTS menilai bahwa kebijakan kuliah lima tahun memberatkan bagi PTS karena kemampuan mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi di PTS tidak sebaik di PTN. Terbukti bahwa penyaringan mahasiswa baru di PTN lebih ketat dan diseleksi dengan baik dibandingkan di PTS yang dianggap sebagai tempat terakhir untuk kuliah karena tidak diterima di PTN. PTS selama ini berjuang secara mandiri untuk meningkatkan prestasinya di mata masyarakat, PTS juga tidak banyak menerima bantuan operasional dari pemerintah, berbeda dengan PTN lebih intensif dan banyak menerima bantuan operasional dari pemerintah untuk mengembangkan fasilitas dan sumber dayanya.
Oleh karena itu, kebijakan kuliah lima tahun yang akan berlaku efektif dua tahun lagi ini harus kembali dipertimbangkan dengan baik tanpa mementingkan PTN dan menegsampingkan PTS. Karena baik PTN maupun PTS memberikan kontribusi untuk pendidikan di Indonesia.

Sabtu, 22 Maret 2014

Hujan Beasiswa di Negeri Sendiri


Dalam dunia pendidikan dimana ada kemauan belajar pasti ada jalan untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Termasuk jalan untuk mendapatkan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu anmun memiliki semangat belajar tinggi. Di Indonesia sendiri banyak tersedia beasiswa untuk jenjang SD hingga perguruan tinggi asal siswa mau mencari informasi.
Kemajuan teknologi internet telah mempermudah manusia untuk mencari informasi. Termasuk informasi mengenai beasiswa. Ada banyak situs resmi pemberi beasiswa seperti beasiswaunggulan.dikti.go.id, infobeasiswa.com, beasiswaterbaru.com atau dalam akun groups yahoo di yahoogroups.com. Dan ada sekitar 558 milis yang memuat tantang informasi beasiswa.
Selain informasi beasiswa di internet karena banyak media cetak yang memberikan sumber informasi seperti  Kompas, Republika, The Jakarta Post, Tempo atau Femina. Ada juga informasi beasiwa melalui selebaran yang dibagikan atau melalui pameran pendidikan. Siswa tinggal memilih dan membandingkan beasiswa satu dengan beasiswa yang lainnya.
Berikut adalah contoh lembaga-lembaga yang menyediakan beasiswa untuk anak Indonesia :
1.       Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) yang berdiri sejak 1996 ini merupakan media penyalur beasiswa lewat sekolah yang berkoordinasi dengan komite sekolah. GN-OTA menyalurkan beasiswa mulai dari SD, SMP dan SMA.
2.       Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orang Tua Pembimbingan Terpadu (YAAB ORBIT) menyediakan beasiswa bagi siswa yang duduk di kelas 2 dan 3 SMU/SMK yang pengajuannya dilakukan bulan April – Juni dengan kantor yang beralamat di Gedung The Habibie Center Lt. 1 Jl. Kemang Selatan 98 Jakarta
3.       Sampoerna Foundation yang beralamat di Sampoerna Strategis Square Tower A Lt. 26 Jl. Jend Sudirman Kav. 45 Jakarta 12930 bekerjasama dengan Depdiknas menyediakan beasiswa untuk ejnjang SMU?SMK sejumlah 3000 anak dan jenjang SD SMP sejumlah 1000 beasiswa.
4.       Astro ASih yang merupakan cabang dari Astro TV juga menyediakan beasiswa untuk 40 mahasiswa jenjang S1 di bidang ekonomi dan teknik terapan di 7 perguruan tinggi negeri.
5.       Tanoto Foundation yang merupakan produsen Kacang Garuda sejak tahun 2005 menyediakan 3000 beasiswa untuk jenjang S1 dan 50 beasiswa untuk jenjang S2.
Beasiswa tak membedakan suku, ras, agama dan fisik. Namun beasiswa memeprtimbangankan bagaimana prestasi akademik yang dimiliki. Untuk mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi memang disyaratkan diterima dulu di perguruan tinggi yang disarankan. Setelah diterima baru bisa mengajukan beasiswa. Setelah mendapatkan beasiswa nilai-nilai harus dipertahankan agar tidak turun atau dibawah nilai minimal yang telah ditentukan.
Banyak orang yang kurang mampu meraih gelar sarjana, master dan doktor serta dokter berkat beasiswa. Jika orang lain bisa, mengapa saya tidak. Maka, saya harus bisa!

Senin, 03 Maret 2014

Visi & Misi Hidupku



Setiap manusia pasti ingin meraih kesuksesan atas apa yang diinginkan dan dijalankannya. Begitu juga saya yang ingin memiliki masa depan sukses. Kesuksesan yang saya impikan adalah bisa hidup mandiri, bermanfaat bagi orang lain serta membuat keluarga bahagia. Saya menyadari bahwa kesuksesan tersebut tak serta merta datang dengan sendirinya, karena kesuksesan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi-mimpinya serta mau berjuang keras untuk meraihnya. Untuk mencapai sukses tersebut dibutuhkan visi sebagai tujuan hidup dan misi sebagai upaya untuk mencapai tujuan hidup.
Visi dalam hidup saya adalah menjadi sarjana lulusan ilmu psikologi. Karena menurut saya menempuh pendidikan ilmu psikologi memiliki banyak manfaat untuk diri sendiri dan tentunya untuk orang lain. Dengan ilmu psikologi saya bisa memahami lebih dalam bagaimana karakter seseorang dan mampu memberikan solusi dari suatu permasalahan. Selain itu saya juga menyukai dunia organisasi dan ilmu psikologi juga bermanfaat sekali untuk diterapkan dalam berorganisasi.
Untuk mencapai visi saya maka saya harus memiliki misi sebagai penggerak semangat saya untuk mencapai tujuan hidup. Yaitu dengan belajar sungguh-sungguh agar bisa lulus semua ujian-ujian yang akan saya hadapi untuk kelulusan kelas tiga ini dan salah satunya adalah ujian nasional, serta lolos seleksi penerimaan mahasiswa baru di salah satu universitas di Indonesia dengan berusaha untuk mendapatkan beasiswa karena saya termasuk dari golongan keluarga tidak mampu. Selain belajar saya juga harus rajin mengikuti kegiatan di luar sekolah. Dengan cara aktif mengikuti organisasi dan kegiatan-kegiatan sosial untuk mendapatkan banyak pengalaman dan teman. Tak lupa bahwa saya harus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dalam diri saya karena saya yakin bahwa untuk mencapai tujuan hidup, saya harus berusaha keras untuk meraihnya dan mengimbanginya dengan doa.

Jumat, 14 Februari 2014

Kumpulan Cerpen Kereta Tidur Karya Arvianti Armand




Tentang Kupu-Kupu dan Babi Tambun di Kereta Tidur

Di pohon-pohon raksasa itu tumbuh babi-babi dengan tubuh- tambun dan lemak bertumpuk. Babi-babi akan menyukai ape-apel  kecil di dadaku. Dengan nafas mendenguk dan suara menguik-nguik, mereka akan menjilati dan menggerogotinya, babi memang rakus. Air liur mereka akan menetes-netes. Meninggalkan bau bacin yang susah hilang. Tapi jangan kuatir, babi-babi itu pemurah dan tak pernah marah kau akan sanggup membeli sabun wangi dan sepat kaca sesudahnya. Kilapnya akan membuatmu lupa. “ Kupu-Kupu “

Judul yangs aya buat untuk resensi ini terinspirasi dari rangkaian kalimat diatas merupakan kutipan yang saya ambil dari salah satu cerpen yang berjudul Kupu-Kupu. Cerpen tersebut menginterpretasikan mengenai eksistensi kehidupan yang mengarah kepada kehidupan (sepertinya) wanita malam dan para hidung belangnya yang diceritakan dengan kata-kata yang romantis. Cerpen ini tidak jorok, meskipun banyak cerpen-cerpen dalam buku ini menceritakan unsur dewasa, tapi Arvianti mengemas cerpen-cerpen yang ditulisnya dalam kalimat yang unik dan imajinatif.
Begitu juga dengan cerpen-cerpen yang lain yang selalu menimbulkan tanda tanya tersendiri bagi pembacanya karena bisa dibilang akhir dari cerita yang ditulis oleh Arvianti nggantung. Ada sepuluh cerpen dalam buku kumpulan cerpen Kereta Tidur yakni Perempuan pertama, Matahari, Dongeng dari Gilbratar, Requiem, Sempurna, Kupu- kupu, Perempuan tua dalam kepala, Tentang tak ada, Tiket ke Tangier, Kereta tidur.
            Permepuan Pertama menceritakan seorang perempuan dan ular di taman Eden. Menurut saya, cerpen ini menceritakan tentang kisah hawa wanita pertama. Kisah ini adalah kisah absurd, cukup culit untuk memahaminya. Selanjutnya ada cerpen berjudul Dongeng dari Gibraltar, cerpen yang menceritakan tentang pasangan suami istri yaitu Mesaud dan Sania yang ingin memiliki seorang anak karena sudah sepuluh tahun menikah tak kunjung memiliki anak hingga akhirnya pergi ke tenda Cheyerat yang menjual peti impian. Impian Sania dan Mesaud terkabulkan karena mereka berdua membeli dan memasuki salah satu peti impian.
Cerpen Requiem bagi saya mendatangkan kening berkerut karena ceritanya yang absurd. Saya bingung menyimpulkan cerpen ini, karena isinya saja saya tak cukup paham. Sedangkan cerpen Sempurna, yang ini sepertinya cocok menjadi bacaan kalangan remaja hingga dewasa. Karena cerpen sempurna menggambarkan tentang dua orang wanita yang berbeda sekali tingkah lakunya. Wanita A berperagai acuh terhadap penampilan dan wanita B sangat mempedulikan sekali mengenai penampilan yang harus serba sempurna dari ujung kepala hingga ujung kaki. Cerpen ini pantas mendapatkan apresiasi, alur ceritanya cukup jelas dan endingnya menggelitik pambacanya.
Kelebihan dari buku ini terletak pada kemampuan penulis dalam menyajika isi cerita yang diinterprestasikan dengan kalimat-kalimat baru. Banyak kata-kata romantis yang ada di cerpen ini. Namun kelemahan cerpen ini adalah terlalu banyaknya cerita yang diinterprestasikan sehingga pembaca kurang bisa memahami apa isi atau makna cerita dari cerpen yang ditulis oleh Arvianti.

Rabu, 12 Februari 2014

Naskah Film Pendek

TERGADAIKAN

LIST PEMAIN
·         Rangga Aji                           
·         Lestari                        
·         Pak Bakri                   
·         Bu Bakri                    
·         Pak Lurah                   
·         Bu Lurah                    
·         Eyang Sigit                
·         Pak Salim                  
·         Bu Salim                      
·         Juragan Bedor            
·         Bu Bedor                    
·         Mbak Tiny                   
·         Mas Parjo                   
·         Mas Jony                    
·         Bu Carik                      
·         Bu Endang                 
PEMAIN FIGURAN       :         
·         Pak Tani
·         Bu Tani
·         Buruh Pabrik
·         Pembantu Eyang Sigit
·         Kaki Tangan Pak Lurah
·         Ibu-Ibu Arisan
·         Pegawai Kelurahan
·         Warga Desa Sidomukti
TAKE 1
Bagian awal film diawali dengan adegan Pak Bakri pulang kerumah menemui istrinya
Pak Bakri         : Assalamualaikum ....
Bu Bakri          : (adegan sambil membaca koran) Wallaikumsalam Pak, tumben jam segini sudah pulang. Biasanya kok pulangnya sore
Pak Bakri         : Saya tadi tidak pergi ke sekolah Bu, saya pergi ke kantor Dinas ada panggilan trus saya dapat surat ini
Bu Bakri          : (menerima surat tersebut dan membacanya) Masyaallah Pak, Bapak harus pindah tempat kerja. Berarti kita semua harus pindah ke desa?
Pak Bakri         : Ya bagaimana lagi buk, ini sudah tugas Bapak yang menjadi abdi negara. Dan rencananya minggu depan Bapak sudah bisa pindah.
Bu Bakri          : Lalu bagaimana dengan Rangga Pak? Apa sekolahnya harus pindah?
Pak Bakri         : Biarkan saja dia cari kost  kan sudah besar nanti bisa pulang ke desa setiap satu minggu sekali.
Bu Bakri          : Ya sudah Pak, ayo makan dulu Pak.
TAKE 2
Menceritakan kehidupan desa yanga asri dengan mengambil gambar seperti orang hilir mudik pergi ke sawah, memanggul rumput, menggiring ternak, orang beraktifitas di sawah, dll.
                                                                        TAKE 3
Di rumah Juragan Bedor diadakan syukuran peresmian pabrik tekstil. Adegannya banyak orang masuk rumah disambut Juragan Bedor (ramah tamah). Hadir pula Eyang Sigit Wacono dan Pak Lurah desa setempat. (latar suasana sore menjelang malam)
Juragan Bedor : Mari silahkan masuk silahkan menikmati hidangannya (sambil menyalami tamu undagan)
Para tamu undangan sudah duduk dan siap mendengarkan sambutan Pak Lurah dalam peresmian pabrik tekstil tersebut.
Juragan bedor : Kepada Pak Lurah yang saya hormati silahkan memberi sambutan
Pak Lurah        : (memberi sambutan dalam konsep lucu)
Juragan Bedor : terimakasih Pak Lurah atas sambutannya, selanjutnya kepada Eyang Sigit Wacono selaku tetua kampung disini saya mohon untuk memberikan berkahnya.
Eyang Sigit      : (serius dan khusuk)
Dilanjutkan dengan adegan makan jaminan.


                                                                        TAKE 4
Setelah adegan makan di acara peresmian tersebut untuk mengganti adegan yang lain diselingi degan pemandangan bulan muncul. (latar suasana malam hari)
                                                                        TAKE 5
Di suatu pagi Pak Salim duduk di pelataran rumah sambil melamun. Kemudian dihampiri istrinya.
Bu Salim          : Pak (sambil mencolek pundak suaminya) sudah sekian lama hidup kok miskin terus.
Pak Salim        : Sabar to bu sabar
Bu Salim          : Sabar kok terus-terusan (sambel cemberut)
Pak Salim        : Lha kalo memang belum rezekinya gimana lagi to bu
Bu Salim          : Bukan rejekinya bagaimana, bapak saja yang malas. Kurang giat dalam kerja
Pak Salim        : Lha mbok ya jangan begitu to Bu, ini kan sudah takdir kita menjadi orang miskin seperti ini. Ya mau tidak mau kita harus mensyukuri.
Bu Salim          : Ah... sudahlah (sambil meninggalkan pak salim sambil cemberut)
Pak Salim        : Ya sudah bapak mau cari kerja dulu bu
                                                                        TAKE 6
Di pematang sawah Pak Salim melamun di jalan hingga menemui seorang lelaki tua dan menyarankan untuk datang ekrumahnya eyang sigit.
                                                                        TAKE 7
Pak Salim pergi kerumah Eyang Sigit dan menemuinya
Pak Salim        : (memanggil Eyang)
Eyang Sigit      : Ada apa Lim? silahkan masuk dulu!
Pak Salim        : Begini Eyang, ..
Eyang Sigit      : Sudah nggak usah cerita saya sudah tau, kamu kesini pasti ada perlu
Pak Salim        : Eyang kok sudah tau?
Eyang Sigit      : Ya mana mungkin kamu kesini kalau tidak ada perlu, HAHAHAHA kamu ingin kerja kan?
Pak Salim        : Iya Eyang, apa ada wangsit dari Eyang buat saya ?
Eyang Sigit      : Kamu jalan terus ke utara, lalu disitu ada orang baru, silahkan tanya tu orang
Pak Salim        : Terimakasih Eyang, saya pergi dulu
                                                                       
TAKE 8
Pak Salim menuju rumah Pak Bakri dan diterima kerja disana sebagai pembantu
TAKE 9
Hari Sabtu waktunya anak kos pulang kampung (adegan di sekolah) Rangga Aji menceritakan kepada Lestari mengenai kepindahan rumahnya. (latar suasana sedang pelajaran yang akan berakhir tapi tidak ada guru)
Rangga Aji       : Lestari, katanya kamu rumahnya di Kecamatan Sukaramai ya?
Lestari             : Iya, ada apa?
Rangga Aji       : Eh, kamu tahu nggak desa Sidomukti
Lestari             : Loh, itu kan rumahku, Bapakku kepala desanya. Ada apa ya Ngga?
Rangga Aji       : Loh, iya to? Bapakku sekarang pindah kerja disana dan tempat tinggalnya disana. Eh, kamu gak usah susah-susah naik angkot umum kalau pulang. Sama aku aja.
Lestari             : Iya boleh.
Rangga Aji       : Aku jemput kamu dimana?
Lestari             : Depan kostku aja ya.
Rangga                        : Yaudah, jam 3 ya.
Bel pulang berbunyi dan semua anak pulang
TAKE 10
Adegan di jalanan sambil mengendarai motor. (latar di jalanan ada surau di penggir sawah)
Rangga Aji       : Kamu besok pagi bisa temenin aku jalan-jalan keliling desa nggak?
Lestari             : Oh tentu.
Sambil pura-pura ngomong dan berlalu menggendarai motor.
TAKE 11
Kamera diarahkan ke suasana jalanan atau pemandangan desa
TAKE 12
Pemandangan Suara ayam berkokok dan matahari pagi.
TAKE 13
Rangga menghampiri Lestari dirumahnya
Rangga Aji       : Assalamualaikum
Lestari             : Wallaikumsallam. Ayo berangkat.

TAKE 14
Rangga Aji membonceng Lestari naik sepedah onthel melewati jalan-jalan desa dengan diiringi komedi (lagu dan koreografi)
TAKE 15
Di rumah Pak Salim (anaknya pulang basah kuyup dan merasa gatal-gatal)
Bu Salim          : Kamu kenapa Le?
Andi                 : Badanku gatal-gatal Bu
Bu Salim          : Lha kamu tadi habis ngapain?
Andi                 : Tadi saya itu................. (muncul video flashback Andi bermain di sungai)
Bu Salim          : (memanggil Pak Salim) Pak, ini gimana Pak, tolong cari bantuan Pak
Pak Salim        : Yaya bu. Saya akan mencari bantuan (keluar menemui orang-orang di jalan)
TAKE 16
Bertemu nenek-nenek yang sedang menimba air sumur.
Pak Salim        : Mbah, ini gimana mbah (sambil gugup) anak saya sedang sakit
Mbah               : Ya.. ya tenang. Coba kamu kerumah Eyang Sigit mungkin bisa membantu 
TAKE 17
Pak Salim tiba di rumah Eyang Sigit.
Pak Salim        : Eyang, tolong saya Eyang (sambil menghampiri dengan gugup). Anak saya gatal-gatal seperti terserang wabah
Eyang sigit       : Iya.. iya saya tau kamu mau apa. Anak kamu sakit to! Sepertinya anak kamu itu kena kutukan jin penunggu sungai yang sudah lama tidak di beri sesaji.
Pak Salim        : Lalu bagaimana Eyang?
Eyang sigit       : Ya nanti kamu beri sesembahan berupa nasi putih, bunga putih, jajanan putih dll yang berbau putih pokoknya. Paham?
Pak salim         : Paham Eyang. Sudah begitu saja Eyang?
Eyang sigit       : Iya, jangan lupa itu nanti malam kamu lakukan ya! Sudah sana pergi
Pak salim         : Terimakasih Eyang
TAKE 18
Pak Salim memberikan sesaji di pinggir sungai dengan ada nuansa mistis.
TAKE 19
Keesokan harinya Pak Salim menceritakan hal tersebut kepada Mas Parjo.
Parjo                 : Kamu tadi malam dari mana lek, kok buru-buru amat, tengah malam pula ?
Pak Salim        : Saya habis dari sungai habis memberi sesaji kepada jin penunggu sungai
Parjo                : Lha kenapa lek?
Pak salim         : Kemaren Andi mandi di sungai. Trus pas pulang mengeluh badannya gatal-gatal. Kata Eyang Sigit itu karena jin penunggu sungai yang mara karena sudah lama tidak di beri sesaji
Parjo                : Ahh sayaa nggak percaya yang ebgituan Lek! itu omong kosong itu. Saya yakin itu karena limbah, saya akan ke balai desa untuk melaporkan hal ini kepada Pak Lurah.
TAKE  20
Parjo datang ke kelurahan disambut oleh Bu Carik karena Pak Lurah tidak ada.
Parjo                : Pak, Pak Lurah.. Pak Luraah. Mana Pak Lurah?
Bu Carik          : Ada apa to Jo kok ribut, Ada perlu apa sama Pak Lurah?
Parjo                : Bu Carik nggak ikut campur saya mau ketemu dengan Pak Lurah. Pak Lurah di mana?
Bu Carik          : Iyaa sabar dulu to. Saya panggilkan 
TAKE 21
Pak Lurah, Eyang Sigit dan Juragan Bedor asyik ngobrol di dalam ruangan, tiba-tiba terhenti oleh suara Bu Carik yang meminta Pak Lurah keluar ruangan untuk menemui Parjo
Bu Carik          : Pak Lurah? Bisa keluar sebentar Pak? Ada Mas Parjo yang ingin bertemu dengan anda
Pak Lurah        : Ada apa to Bu? Saya lgi rapat ini Bu.
Bu Carik          : Emm ... anu Pak, Mas Parjo datangnya sambil marah-marah
Pak Lurah        : Ya sudah. Ya sudah, saya temui dia
TAKE 22
Pak Lurah menemui parjo.
Pak lurah         : Ada apa to Jo? Kamu it nggak tau orang rapat toh Jo
Parjo                : Ini pak, anaknya Pak Salim sakit. Katanya Pak Salim seperti terserang wabah
Pak lurah         : Ohh itu toh, yaa memang, itu kata Eyang Sigit di karenakan oleh jin      penunggu sungai
Eyang Sigit dan Juragan Bedor keluar
Eyang sigit       : Ya itu memang betul Pak, dikarenakan jin penunggu sungai yang sudah lama tidak diberi sesaji
Juragan Bedor : Betul apa yang dikatan oleh Eyang Sigit tadi. Anaknya si Salim sakit karena jin penunggu sungai
Pak lurah         : Sudahlah Jo, sekarang kamu pulang sana. Bubar. Nggak usah rame-rame sebelum tak panggilkan hansip
Parjo                : Apaaa ini. Nggak seru!
TAKE 23
Mas Parjo bersama teman-temannya yang lagi bermain kartu di di pos ronda dihampiri oleh Mas Jony yang datang dengan marah-marah
Jony                 : Eeeeh Jo, lo jangan ngomong sembarangan ya. Anak si Salim sakit karena jin penunggu sungai. Bukan karena limbah. Jadi jangan mnghasut warga ya
Parjo                : Eh Jon, aku tu nggak menghasut warga. Tapi itu kenyataan.
Jony                 : Eh diem kamu.
Parjo                : Sampai kapanpun aku nggak mau diam
Jony                 : Kurangajar lo (terjadi baku hantam)
Pak Bakri lewat dan mereka dilerai
Pak Bakri         : Apa-apaan ini. Sudah besar kok main  berantem saja. Apa masalahnya?
(Parjo dan Jony silih berganti menceritakan)
TAKE 24
Pak Bakri di ruang keluarga menceritakan kejadian di pos ronda kepada keluarganya
Bu Bakri          : Tumben pak kok pulangnya terlambat?
Pak Bakri         : Maaf bu, tadi bapak melerai si Parjo dan Jony yang sedang berkelahi
Bu Bakri          : Lha udah besar kok pada berkelahi ada apa to pak?
Pak Bakri         : Iya begini Bu ceritanya, si Parjo menuduh anak Pak Salim sakit terkena limbah sungai, lalu si Jony menyangkal bahwa penyakit itu dikerenakan jin penunggu sungai
Bu bakri           : Ooo masalah itu to, gitu aja kok dibuat ribut
Rangga Aji yang mendengar itu pun timbul tanda tanya besar “apakah benar penyakit itu
Disebabkan oleh jin penunggu sungai?” (pikir Rangga Aji)
TAKE 25
Dirumah Pak Lurah. Pak Lurah melarang anaknya si Tini anak sulungnya, untuk bergaul
dengan Parjo. Padahal Parjo dan Tini sudah berpacaran.
(latarnya di ruang tamu saat Bapak membaca koran dan Tini memngantarkan kopi)
Mbak Tini        : Bapak, ini kopinya
Pak Lurah        : Nduk, sini nduk duduk dulu
Mbak Tini        : ada apa Pak?
Pak Lurah        :Bapak tidak suka lagi melihat kamu berhubungan dengan Parjo
Mba Tini          : Loh, kenapaPak? Apa Mas Parjo membuat kecewa Bapak?
Pak Lurah        : Pokoknya Bapak ndak mau tahu. Mulai besok kamu bapak larang untuk ketemu Mas Parjo
Mbak Tini        : Tapi Pak,
Pak Lurah        : Sudah, ndak ada tapi-tapian. Awas kalau kamu membantah!
Bu Lurah          : Sudah to nduk, ndak usah marah-marah. Apa yang dikatakan Bapakmu itu benar. Ditambah lagi kamu tau to nduk kalo mas Parjo orangnya ndak berpendidikan
Mbak Tini        : Ibuk kan juga tau sendiri kalo Tini suka sama mas Parjo. Suka Bu. Suka banget!
Bu Lurah          : Kamu jangan bikin Bapakmu marah. Yo sudah ndang ke kamar sana.
 

TAKE 26
Disuatu arisan ibu-ibu PKK di Balai Desa, masalah penyakit Pak Salim menjadi buah bibir. Di arisan tersebut banyak juga ibu-ibu yang mengaku anaknya terkena penyakit yang sama dengan penyakit gatal-gatal yang diderita anak Pak Salim.
Bu Carik          : Bu, sekarang itu lagi ribut sama wabah penyakit yang katanya akibat jin penunggu sungai sudah lama tidak kita beri sesaji. Kemaren Parjo datang marah-marah ke kelurahan minta penjelasan Pak Lurah.
Bu Salim          : Iya Bu, anak saya si Andi yang mengalami sakit itu. Teru pas malam-malam Bapaknya ngasih sesaji ke sungai. Tapi belum sembuh juga Andi sampai sekarang (flashback video ozin memberi sesaji)
Bu Endang       : Iya Bu, sama.Keponakan saya kemarin juga main sama Andi. Trus badannya gatal-gatal tapi nggak parah. Sudha saya bawa ke puskesmas. Sudah diobati. Katanya sih alergi. Tapi keponakan saya itu setau saya ya ndak alergi amkan apa-apa to Bu Mungkin ya gara-gara jin penunggu sungai yang marah
Bu Bakri          : Loh Bu, memang ada to jin penunggu sungai yang marah karena ndak diberi sesaji. Ndak mungkin Bu. Mungkin anaknya Bu Salim sakit karena air sungainya kotor. Banyak kuman sama bakterinya.
Bu Carik          : Iya.. ya, dulu sungai kita bersih tapi sekarang kok rada kotor ya. Semejak . hmmm, pabriknya Jeng Bedor.
Nyonya Bedor : Loh, maksudnya Bu Carik apa? Jadi Bu Carik menuduh suami saya membuang limbah di sungai?
Bu Carik          : Loh Bu, saya ndak menuduh suami sampeyan. Saya kan cuman menduga.
Nyonya Bedor : Tapi sampeyan pakek sebut-sebut pabrik sama suami saya. Saya ndak terima. Bukan ulah suami saya kok itu.
Bu Bakri          : Sudah, jangan diributkan lagi bu. Kita kan juga belum tahu penyebab pastinya. Jangan saling ribut. Nanti kalau informasinya ndak benar malah jadi gosip belaka.
Bu Endang       : Iya Bu. Sudah ayo kita undi arisannya Bu. Sudah mulai siang. Sebentar lagi anak-anak pulang sekolah.
TAKE 27
Rumah Juragan Bedor, keluarga Juragan Bedor khawatir akan terbongkarnya rahasia tersebut.
Nyonya Bedor : (datang sambil marah-marah memanggil Juragan Bedor) Piiiiiii... Papiiiiiiiiiiiiii. Pokoknya Papi harus segera bertindak.
Juragan Bedor : Bertindak apa to Mi, Mami kenapa? Kok pulang arisan marah-marah
Nyonya Bedor : Tadi Bu Carik pas arisan bilang kalo anaknya si salim gara-gara pabrik kita buang limbah di sungai. Pokoknya Papi harus bertindak. Mami nggak mau malu Pi. Cepetan Piiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!
Juragan Bedor : Iyyaaaa ya Mi.. Mami jangan uring-uringan dulu. Papi mau ke rumahnya Eyang Sigit mau menyusun rencana biar keluarga kita ndak malu.
Nyonya Bedor : Cepetan berangkat Pi. Kalo gak berhasil gak Mami kasih makan!
Juragan bedor : Sudaah, sudah. Papi berangkat (sambil meninggalkan ruang tamu)

TAKE 28
Rangga Aji yang risau dengan kejadian ini mencoba mencari kebenaran hal ini dengan
Mengajak Lestari untuk meniliti air sungai.
(adegan Rangga Aji smsan sama Lestari)
Rangga Aji      : Kamu dimana
Lestari             : Rumah
Rangga Aji      : Aku tunggu kamu di Sungai
Lestari             : Ada Apa?
Rangga Aji      : Sudahlah, buruan ya. Nanti aku ceritakan
Lestari             : Ok. 10 menit ya.
 
TAKE 29
Di sungai Rangga Aji menunggu Lestari sambil melempar-lempar batu di air. Lalu Lestari datang
Lestari             : Hai Ngga, ada apa? Kok ngajak ketemu di Sungai? Kenapa ndak dirumahku saja?
Rangga Aji      : Kamu pasti sudah dengar kan kasus wabah penyakit gatal-gatal akibat mandi di sungai?
Lestari             : Iyaa, Lestari tahu. Bapak pernah cerita di rumah.
Rangga Aji      : Aku sih ndak percaya kalo itu akibat jin penunggu sungai. Khayal
Lestari             : Sebenernya aku juga
Rangga Aji      : Kalo menurutku sih karena limbah pabrik Juragan Bedor yang dibuang disungai. Aku sudah melihat buktinya
Lestari             : Kamu tahu darimana?
Rangga Aji      : Kemaren aku ndak sengaja lihat ada orang buang cairan di sungai. Trus aku juga lihat ada pipa yang ditaruh dis emak-semak. Gak kelihatan banget. Aku yakin pasti itu pipa saluran dari pabriknya Juragan Bedor.
Lestari             : Kalo begitu kita harus cari tahu. Dan segera memecahkan kasusnya. Kasihan si Andi. Kalo dibiarkan terus menerus akan banyak warga yang sakit.
Rangga Aji      : Ya sudah, ayo kita ambil foto saluran itu. Lalu kita ke Balai Desa. Menjelaskan sama Bapakmu.
Rangga Aji adegannya mengajak Lestari pergi.
TAKE 30
Di balai desa Sidomukti Rangga Aji dan Lestari datang membawa sampel air, potongan pipa, dan cetakan foto pipa limbah tersebut.
Lestari             : Bu Carik, saya mau menemui Bapak.
Bu Carik          : Ada apa nduk?
Lestari             : Penting ini Bu pokoknya.
Bu Carik          : Ya sudah masuk saja ke ruangannya Bapak
Menuju ruangan Pak Lurah.
Lestari             : Pak, Lestari mau bilang sesuatu sama Bapak.
Pak Lurah        : Ada apa? Tumben kamu menemui Bapak di kelurahan.
Lestari             : Rangga, kamu saja yang cerita.
Rangga Aji       : Jadi begini ak, ini mengenai kasus wabah penyakit yang terjadi di desa ini. Bapak harus percaya pada kami. Ini bukan jaman kuno pak. Semuanya bisa dipikir dengan logika.
Pak Lurah        : Sudah, cepat bijara. Langsung saja.
Rangga Aji       : Pak, menurut kami wabah penyakit tersebut bukan karena jin penunggu sungai yang marah karena tidak diberi sesaji. Tapi ini ulah manusia Pak.
Pak Lurah        : Apa maksudmu ulah manusia? Siapa manusia yang bisa membuat sakit? Saya ndak paham maksudmu Le.
Rangga Aji       : Pak, ini akibat Juragan Bedor yang membuang limbah pabriknya di sungai. Ini kami membawa buktinya Pak. Ada foto pipa air milik juragan bedor yang terhubung di sungai. Ada potongan pipa yang kotor dan ada juga air yang sudah kami teliti di lab sekolah.
Pak Lurah        : Oohh, jadi kamu emnuduh Juragan Bedor.
Rangga Aji       : Kami bukannya menuduh Pak, tapi lebih baik jika kita mengumumkan hasil penelitian ini. Agar tidak salah paham dan pikiran warga desa jadi terbuka. Jadi juragan Bedor malu dan mau memperbaiki sistem pembuangan limbah pabriknya.
Lestari             : Iya, bapak harus percaya sama Rangga. Masak Bapak dnak percaa sama kita. Sama Lestari juga yang sudah Bapak sekolahkan biar pintar.
Pak Lurah        : Ya sudah. Sekarang Bapak akan mengumpulkan warga. Tunggu disini.

TAKE 31
(Adegan berkumpul. Pak lurah dan Rangga Aji menjelaskan)
Semua sudah berkumpul di Balai Desa dan Pak Lurah menjelaskan hasil penelitian tersebutKeputusan telah dibuat dan pak Lurah menurunkan perintah untuk mengumpulkan perangka desa, tokoh masyarakat, warga yang berkepentingan, termasuk Juragan Bedor untuk rapat membahas masalah ini. Dan Rapat ini menghasilkan suatu keputusan untuk Juragan Bedor harus membuat saluran pembuangan limbah yang ramah lingkungan.
                                                           
TAMAT