Jumat, 14 Februari 2014

Kumpulan Cerpen Kereta Tidur Karya Arvianti Armand




Tentang Kupu-Kupu dan Babi Tambun di Kereta Tidur

Di pohon-pohon raksasa itu tumbuh babi-babi dengan tubuh- tambun dan lemak bertumpuk. Babi-babi akan menyukai ape-apel  kecil di dadaku. Dengan nafas mendenguk dan suara menguik-nguik, mereka akan menjilati dan menggerogotinya, babi memang rakus. Air liur mereka akan menetes-netes. Meninggalkan bau bacin yang susah hilang. Tapi jangan kuatir, babi-babi itu pemurah dan tak pernah marah kau akan sanggup membeli sabun wangi dan sepat kaca sesudahnya. Kilapnya akan membuatmu lupa. “ Kupu-Kupu “

Judul yangs aya buat untuk resensi ini terinspirasi dari rangkaian kalimat diatas merupakan kutipan yang saya ambil dari salah satu cerpen yang berjudul Kupu-Kupu. Cerpen tersebut menginterpretasikan mengenai eksistensi kehidupan yang mengarah kepada kehidupan (sepertinya) wanita malam dan para hidung belangnya yang diceritakan dengan kata-kata yang romantis. Cerpen ini tidak jorok, meskipun banyak cerpen-cerpen dalam buku ini menceritakan unsur dewasa, tapi Arvianti mengemas cerpen-cerpen yang ditulisnya dalam kalimat yang unik dan imajinatif.
Begitu juga dengan cerpen-cerpen yang lain yang selalu menimbulkan tanda tanya tersendiri bagi pembacanya karena bisa dibilang akhir dari cerita yang ditulis oleh Arvianti nggantung. Ada sepuluh cerpen dalam buku kumpulan cerpen Kereta Tidur yakni Perempuan pertama, Matahari, Dongeng dari Gilbratar, Requiem, Sempurna, Kupu- kupu, Perempuan tua dalam kepala, Tentang tak ada, Tiket ke Tangier, Kereta tidur.
            Permepuan Pertama menceritakan seorang perempuan dan ular di taman Eden. Menurut saya, cerpen ini menceritakan tentang kisah hawa wanita pertama. Kisah ini adalah kisah absurd, cukup culit untuk memahaminya. Selanjutnya ada cerpen berjudul Dongeng dari Gibraltar, cerpen yang menceritakan tentang pasangan suami istri yaitu Mesaud dan Sania yang ingin memiliki seorang anak karena sudah sepuluh tahun menikah tak kunjung memiliki anak hingga akhirnya pergi ke tenda Cheyerat yang menjual peti impian. Impian Sania dan Mesaud terkabulkan karena mereka berdua membeli dan memasuki salah satu peti impian.
Cerpen Requiem bagi saya mendatangkan kening berkerut karena ceritanya yang absurd. Saya bingung menyimpulkan cerpen ini, karena isinya saja saya tak cukup paham. Sedangkan cerpen Sempurna, yang ini sepertinya cocok menjadi bacaan kalangan remaja hingga dewasa. Karena cerpen sempurna menggambarkan tentang dua orang wanita yang berbeda sekali tingkah lakunya. Wanita A berperagai acuh terhadap penampilan dan wanita B sangat mempedulikan sekali mengenai penampilan yang harus serba sempurna dari ujung kepala hingga ujung kaki. Cerpen ini pantas mendapatkan apresiasi, alur ceritanya cukup jelas dan endingnya menggelitik pambacanya.
Kelebihan dari buku ini terletak pada kemampuan penulis dalam menyajika isi cerita yang diinterprestasikan dengan kalimat-kalimat baru. Banyak kata-kata romantis yang ada di cerpen ini. Namun kelemahan cerpen ini adalah terlalu banyaknya cerita yang diinterprestasikan sehingga pembaca kurang bisa memahami apa isi atau makna cerita dari cerpen yang ditulis oleh Arvianti.

Tidak ada komentar: