Senin, 29 Oktober 2012

Peleburan Rasa

 
Membiarkan dirimu terpuruk dengan masa lalu bukanlah jalan keluar. Bangkitlah! tanpa kau coba melupakan masa lalu, tapi menjadikannya sebuah pelajaran.

Tengoklah keluar, lihatlah pohon itu dari balik jendela kamarmu. Betapa bebasnya angin menggerakkan dahan-dahan itu, dahan-dahan itu seperti menari dengan piawai walau kekuatan angin begitu kuat disertai buliran-buliran hujan yang jatuh dari mega mendung. Dahan-dahan itu meliuk menikmati simphoni alam. Nyanyian hujan yang jatuh dari langit hitam.
Lihatlah lagi, kehebatan angin yang merusak  kesetiaan bunga pada pohonnya. Begitu kejamnya angin itu yang telah memisahkan bunga dan menjadikannya bertebaran dimana-mana hingga akhirnya menjadi sampah!
Seperti pohon, aku bisa goyah, dan bisa pula semakin goyah karena angin mengibaskanku begitu kuatnya. Lalu, pada siapa aku harus menopang rasa ini agar tak terombang-ambing seperti dahan-dahan itu? Tanyaku padamu yang tengah memandangi rinai hujan dalam kesenjaan.
Dengarlah, aku merasa jarum-jarum hujan terus mengguyurku, angin terus mengangguku. Bukannya aku menyalahkan apa yang telah diciptakan oleh Sang Kuasa. Bukan. Tapi aku ingin menyalahkanmu dalam tanda kutip masa lalumu. Kau pasti mengerti maksudku, anggap saja jarum hujan itu adalah kata-kata yang kau ucapkan padaku disetiap aku memintamu untuk meng-iyakan cintaku.
Namun kamu tetap saja masih berkata tidak padaku.
Aku lelah, kamu membuatku terombang-ambing dalam suatu ketidakjelasan dan menjadikan diriku rapuh. Dan atas kerapuhan ini tentu saja aku akan  menyalahkan angin. Dan angin itu adalah masa lalumu.
Biarlah masa lalumu itu berlalu meski akan meninggalkan jejak nantinya. Namun jejak itu akan hilang setelah kau pijak dan seiring waktu berlalu. Dan semuanya akan kembali indah lagi, dengan masamu yang akan datang.
Membiarkan dirimu terpuruk dengan masa lalu bukanlah jalan untuk bangkit tanpa kau coba melupakan atau menjadikannya sebuah pelajaran. Carilah rasa yang baru dan biarkan menjadi bagian dari perjalanan hidupmu.
Dan jangan biarkan rasa yang telah tertanam tanpa rencana ini berlalu tanpa ada kepastian yang pasti. Dan, apa yang mampu meleburkan rasamu agar bisa bersatu dengan rasaku. Tanyaku dalam hati.

Tidak ada komentar: