Kamis, 26 Juli 2012

Kumpulan Puisi Karya Yeni Ayu Wulandari Part 1

BUNGA BUSUK
Kau, ibarat bunga bangkai yang tumbuh diantara rerimbunan pohon
Tebarkan aroma busuk
Yang menusuk dua lubang hidung
Lalu menjalar menuju saraf otakku bayangan akan dirimu
Kau, memang bukan kupu-kupu malam
Tapi kau tak pernah lelah menerima hisapan manis dari para lalat dan kumbang
Senyummu bak sari madu yang sangat mengoda untuk dikecup bibir
Tubuhmu seperti rafflesia yang tampak anggun
Tumbuh diantara semak belukar dan pepohonan
Anggun namun tak anggun
Sebenarnya,
Kau ini tak lebih dari seonggok kotoran yang tertutupi debu jalanan.


LILIN ITU AKU
Keringat dingin keluar dari telapak tangan dan kakiku
Tubuhku panas
Otakku?
Otakku berada dantara perseteruan 2 rasa yang berbeda
Panas dan Dingin berperang dalam otakku

Aku seperti lilin
Diam mematung
Dan terus dilahap panasnya api
Makin leleh
Rapuh
Dan tak utuh lagi
Setelah mulutku dengan frontalnya berkata
Aku Suka Kamu

TEMPAT TERINDAH
Bulan,
Dimana tempat terindahmu?
Awan malam jawabmu
Bintang,
Dimana tempat terindahmu?
dimanapun, asalkan bersama bintang
Lalu,
Aku tanya pada diriku dimana tempat terindahku
Dan hatiku menjawab
Dalam dekap peluk hatimu


JARUM HUJAN
Aku rindu
Pada gelapnya mendung sore
Aku rindu
Rindu saat menghitung jarum yang jatuh dari awan
Bersamamu ..
Yang turun ke bumi
Membasahi rambut hingga sekujur tubuh kita
Menembus kain yang menutupi tubuh ini, menusuk kulit
Namun tak sampai ke hati
Jarum itu
Memaksamu mendekatkan tubuhmu padaku
Lalu kau genggam jemariku dan merenggkuh tubuhku dalam dekap pelukmu
Seakan kamu tak ingin aku mati tertusuk jarum-jarum itu
Namun, sakit itu indah
Tapi hanya sesaat
Karna keindahan itu berganti dengan getirnya rasa sakit
Ya, sakit
Ketika harus menghitung jarum hujan yang turun dari balik matamu
Yang tak menyisakan bias pelangi
Namun mendung gelap yang menyelimuti hati


DI SEBUAH TEMPAT
Bulan merangkak ke peraduannya
Desau angin malam semakin menusuk kulit
Cahaya bintang berganti dengan cahaya neon
Di sebuah tempat
Yang tak terlalu indah
Namun berkesan
Bersekat papan-papan persegi
Yang menutupi kita dari sorotan mata lain
Dan ditemani dua cangkir jus melon yang tak terlalu manis
Bersama lagu religi yang menggema
Kau tatap mataku
Lalu berkata,
Mau jadi pacarku??

PULAU HATI
Aku ingin dirimu menjadi pria sejati
Pria yang mampu menjelma menjadi apapun untukku
Kekasih ..
Kawan ..
Kakak ..
Sahabat ..
Hatimu memang satu
Berisi aliran cinta dan rindu
Dan aliran cintamu itu tlah berbaur dengan merahnya darahku
Berenangrenang dalam tubuhku
Hingga bermuara pada sebuah pulau
Pulau Hatiku.
                                                Kamarku, 1 Agustus 2012 (19.04)

SENJA MERAH JAMBU
Kamu itu merah jambu
Yang tak bisa diceritakan
Tapi bisa dirasakan
Kamu itu senja
Penghubung lara dan rindu
Seperti semestinya senja dunia
Yang menjadi penghubung pergantian waktu
Senjamu itu indah
Senjamu itu berbeda
Dengan senjamu aku bisa merasakan
Pahitnya dunia merah jambu
Senjamu itu mengajariku
Untuk melewati dunia merah jambu
Dunia yang mempu menggoyahkan imanku
Membuyarkan semua impianku
Yag tlah kurajut sekian waktu

                                                Kamarku, 1 Agustus 2012 (19.26)

KAMU
Getaran cinta bergetar dijantungmu
Hembusan nafasmu memburu
Yang hangatkan jiwaku
Kulihat pipimu merah tersipu malu
Binaran mata sempurna pada kelopak matamu
Dan senyum indah tertarik dari bibirmu

Di tempat itu aku duduk bersamamu
Habiskan waktu hingga malam berlalu
Berbicara tentangku dan tentangmu
Berbagi cerita tentang likaliku masa lalu

Akhirnya kau ucap janji padaku
Bukti cintamu padaku katamu
Aku terus memikirkanmu dan janjimu
Tiap waktu sampai kau hadir dalam mimpiku

Dirimu terlalu sempurna untukku
Dan aku jauh dari kata sempurna untukmu
Ya kan!
Hingga kau berlalu
Tanpa kepastian yang mampu tenangkan pikiranku
Disaat cintaku padamu berada diujung waktu

                                    Kamarku, 1 Agustus 2012 (19.35)

SEMINGGU
7 hari
168 jam
10.080 menit
172. 800 detik
Seminggu …
Melewati pagi siang sore bersamamu
Merangkai asa dalam bingkai asmara
Mengikrarkan janji dalam semangat setia
Membendung rindu dalam nestapa
Menanti kesempatan memadu kasih
Tuk merasakan hangatnya cintamu
Sesaat namun kan kuingat slalu
Dalam otakku tentangmu
Yang mampu mengobati lukaku
Walaupun hanya singgah selama seminggu  

                                                Kamarku, 1 Agustus 2012 (20.27)

PELABUHAN ASMARA
Inginku mengembara
Mencari lingkaran asmara
Namun ku tak tau kemana arahnya
Arah menuju tujuan
Pelabuhan asmaraku
Yang sebenarnya tlah ada dalam raganya
Dan didalamnya kan kutabur benih rindu
Ditebarkan oleh angin
Tak peduli waktu
Tak peduli tempat
Hingga Tuhan memberhentikan angin itu
Dalam dermaga pelabuhan asmara
Yang ku tak tahu kapan itu

                                    Kamarku, 1 Agustus 2012 (20.45)

MENDAKI MIMPI
Citacita itu sebuah gunung
Butuh kekuatan untuk mendaki
Mendaki sampai puncak tertinggi
Berawal dari kaki gunung
Yaitu impian
Terus merangkak naik
Mendaki lereng dan rintangan alam lain
Bermodalkan tekad dan semangat
Kudaki lerenglereng curam itu
Yang kerap kali menjatuhkanku
Dalam jurang keputusasaan
Dan menyesatkanku
Pada permainan arah menuju puncak
Berdiri lagi dan kudaki lereng itu
Bersabar pada waktu yang akan menuntunku
Mencapai puncak tertinggi
Temanku para pepohonan
Symphoni alam paling merdu
Gesekan daundaun dengan angin
Menyejukkan hati
Merekalah penyemangatku
Senandung doa dari orang-orang yang menyayangiku
Pelipur lelah ragaku
Hingga mereka tersenyum padaku
Karna aku tlah sampai pada puncak gunungku
Dalam ruang dan waktu yang tak tentu

                                                Kamarku, 2 Agustus 2012 (02.31)

TANYA
“Apa yang kau cari dariku?”
“Apa kau suka aku?”
“Kau mendekatiku tibatiba!”
Tanyaku pada lelaki itu
Tibatiba hening
Dadanya berdegup
Mulutnya masih terkunci
Rapat
Bola matanya bermain
Beradu dengan mataku

“ Haruskah itu dijelaskan?”
Kata lelaki itu
Aku semakin tak tau
Akan berkata apa lagi
Sampai suatu waktu kuketahui
Jika hati berkata tidak
Maka mulut tidak bisa meng-iyakan
                                                Kamarku, 2 Agustus 2012 (03.00)

Tidak ada komentar: