BUNGA BUSUK
Kau, ibarat
bunga bangkai yang tumbuh diantara rerimbunan pohon
Tebarkan
aroma busuk
Yang menusuk
dua lubang hidung
Lalu menjalar
menuju saraf otakku bayangan akan dirimu
Kau, memang
bukan kupu-kupu malam
Tapi kau tak
pernah lelah menerima hisapan manis dari para lalat dan kumbang
Senyummu bak
sari madu yang sangat mengoda untuk dikecup bibir
Tubuhmu
seperti rafflesia yang tampak anggun
Tumbuh
diantara semak belukar dan pepohonan
Anggun namun
tak anggun
Sebenarnya,
Kau ini tak
lebih dari seonggok kotoran yang tertutupi debu jalanan.
LILIN ITU AKU
Keringat
dingin keluar dari telapak tangan dan kakiku
Tubuhku panas
Otakku?
Otakku berada
dantara perseteruan 2 rasa yang berbeda
Panas dan
Dingin berperang dalam otakku
Aku seperti
lilin
Diam mematung
Dan terus
dilahap panasnya api
Makin leleh
Rapuh
Dan tak utuh
lagi
Setelah
mulutku dengan frontalnya berkata
Aku Suka Kamu
TEMPAT TERINDAH
Bulan,
Dimana tempat
terindahmu?
Awan malam
jawabmu
Bintang,
Dimana tempat
terindahmu?
dimanapun,
asalkan bersama bintang
Lalu,
Aku tanya
pada diriku dimana tempat terindahku
Dan hatiku
menjawab
Dalam dekap
peluk hatimu
JARUM HUJAN
Aku rindu
Pada gelapnya
mendung sore
Aku rindu
Rindu saat
menghitung jarum yang jatuh dari awan
Bersamamu ..
Yang turun ke
bumi
Membasahi
rambut hingga sekujur tubuh kita
Menembus kain
yang menutupi tubuh ini, menusuk kulit
Namun tak
sampai ke hati
Jarum itu
Memaksamu
mendekatkan tubuhmu padaku
Lalu kau
genggam jemariku dan merenggkuh tubuhku dalam dekap pelukmu
Seakan kamu
tak ingin aku mati tertusuk jarum-jarum itu
Namun, sakit
itu indah
Tapi hanya
sesaat
Karna
keindahan itu berganti dengan getirnya rasa sakit
Ya, sakit
Ketika harus
menghitung jarum hujan yang turun dari balik matamu
Yang tak
menyisakan bias pelangi
Namun mendung
gelap yang menyelimuti hati
DI SEBUAH TEMPAT
Bulan
merangkak ke peraduannya
Desau angin
malam semakin menusuk kulit
Cahaya
bintang berganti dengan cahaya neon
Di sebuah
tempat
Yang tak
terlalu indah
Namun
berkesan
Bersekat
papan-papan persegi
Yang menutupi
kita dari sorotan mata lain
Dan ditemani
dua cangkir jus melon yang tak terlalu manis
Bersama lagu
religi yang menggema
Kau tatap
mataku
Lalu berkata,
Mau jadi
pacarku??
PULAU HATI
Aku ingin
dirimu menjadi pria sejati
Pria yang
mampu menjelma menjadi apapun untukku
Kekasih ..
Kawan ..
Kakak ..
Sahabat ..
Hatimu memang
satu
Berisi aliran
cinta dan rindu
Dan aliran
cintamu itu tlah berbaur dengan merahnya darahku
Berenangrenang
dalam tubuhku
Hingga
bermuara pada sebuah pulau
Pulau Hatiku.
Kamarku,
1 Agustus 2012 (19.04)
SENJA MERAH JAMBU
Kamu itu
merah jambu
Yang tak bisa
diceritakan
Tapi bisa
dirasakan
Kamu itu
senja
Penghubung lara
dan rindu
Seperti
semestinya senja dunia
Yang menjadi
penghubung pergantian waktu
Senjamu itu
indah
Senjamu itu
berbeda
Dengan
senjamu aku bisa merasakan
Pahitnya
dunia merah jambu
Senjamu itu
mengajariku
Untuk
melewati dunia merah jambu
Dunia yang mempu
menggoyahkan imanku
Membuyarkan
semua impianku
Yag tlah
kurajut sekian waktu
Kamarku, 1 Agustus 2012 (19.26)
KAMU
Getaran cinta
bergetar dijantungmu
Hembusan
nafasmu memburu
Yang
hangatkan jiwaku
Kulihat
pipimu merah tersipu malu
Binaran mata
sempurna pada kelopak matamu
Dan senyum
indah tertarik dari bibirmu
Di tempat itu
aku duduk bersamamu
Habiskan
waktu hingga malam berlalu
Berbicara
tentangku dan tentangmu
Berbagi
cerita tentang likaliku masa lalu
Akhirnya kau
ucap janji padaku
Bukti cintamu
padaku katamu
Aku terus
memikirkanmu dan janjimu
Tiap waktu
sampai kau hadir dalam mimpiku
Dirimu
terlalu sempurna untukku
Dan aku jauh
dari kata sempurna untukmu
Ya kan!
Hingga kau
berlalu
Tanpa kepastian
yang mampu tenangkan pikiranku
Disaat
cintaku padamu berada diujung waktu
Kamarku, 1 Agustus 2012 (19.35)
SEMINGGU
7 hari
168 jam
10.080 menit
172. 800
detik
Seminggu …
Melewati pagi
siang sore bersamamu
Merangkai asa
dalam bingkai asmara
Mengikrarkan
janji dalam semangat setia
Membendung
rindu dalam nestapa
Menanti
kesempatan memadu kasih
Tuk merasakan
hangatnya cintamu
Sesaat namun
kan kuingat slalu
Dalam otakku
tentangmu
Yang mampu
mengobati lukaku
Walaupun
hanya singgah selama seminggu
Kamarku, 1 Agustus 2012 (20.27)
PELABUHAN ASMARA
Inginku
mengembara
Mencari
lingkaran asmara
Namun ku tak
tau kemana arahnya
Arah menuju
tujuan
Pelabuhan
asmaraku
Yang
sebenarnya tlah ada dalam raganya
Dan
didalamnya kan kutabur benih rindu
Ditebarkan
oleh angin
Tak peduli
waktu
Tak peduli
tempat
Hingga Tuhan
memberhentikan angin itu
Dalam dermaga
pelabuhan asmara
Yang ku tak
tahu kapan itu
Kamarku, 1 Agustus 2012 (20.45)
MENDAKI MIMPI
Citacita itu
sebuah gunung
Butuh
kekuatan untuk mendaki
Mendaki
sampai puncak tertinggi
Berawal dari
kaki gunung
Yaitu impian
Terus
merangkak naik
Mendaki
lereng dan rintangan alam lain
Bermodalkan
tekad dan semangat
Kudaki
lerenglereng curam itu
Yang kerap
kali menjatuhkanku
Dalam jurang
keputusasaan
Dan
menyesatkanku
Pada
permainan arah menuju puncak
Berdiri lagi
dan kudaki lereng itu
Bersabar pada
waktu yang akan menuntunku
Mencapai
puncak tertinggi
Temanku para
pepohonan
Symphoni alam
paling merdu
Gesekan
daundaun dengan angin
Menyejukkan
hati
Merekalah
penyemangatku
Senandung doa
dari orang-orang yang menyayangiku
Pelipur lelah
ragaku
Hingga mereka
tersenyum padaku
Karna aku
tlah sampai pada puncak gunungku
Dalam ruang
dan waktu yang tak tentu
Kamarku, 2 Agustus 2012 (02.31)
TANYA
“Apa yang kau
cari dariku?”
“Apa kau suka
aku?”
“Kau
mendekatiku tibatiba!”
Tanyaku pada
lelaki itu
Tibatiba
hening
Dadanya
berdegup
Mulutnya
masih terkunci
Rapat
Bola matanya
bermain
Beradu dengan
mataku
“ Haruskah
itu dijelaskan?”
Kata lelaki
itu
Aku semakin
tak tau
Akan berkata
apa lagi
Sampai suatu
waktu kuketahui
Jika hati
berkata tidak
Maka mulut
tidak bisa meng-iyakan
Kamarku, 2 Agustus 2012 (03.00)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar