A.
Review Film King’s
Speech
Bertie
atau
King George VI merupakan
anak dari King George V. King George V adalah raja dari kerajaan Britania Raya.
King George V memiliki 2 orang putra,
yang pertama adalah David dan yang kedua adalah Bertie. King George V yang sudah tua
memiliki penurunan kesehatan yang menyebabkan kondisinya semakin lama semakin lemah karena sakit yang
dideritanya hingga akhirnya meninggal dan harus digantikan oleh putra pertamanya, yaitu David.
Namun, David memiliki tingkah laku buruk yang
menyebabkan dirinya tidak bisa meneruskan mandate dari Ayahnya untuk menjadi Raja di Britania Raya. Hal ini karena David lebih memilih menikahi wanita yang pernah bercerai tiga kali, sedangkan
kerajaan tidak menerima jika ada putra kerajaan menikah dengan wanita yang memiliki riwayat pernah bercerai.
Hingga akhirnya David harus turun tahta dan digantikan oleh adiknya yaitu Bertie.
Bertie
sebenarnya
tidak ingin menjadi raja sebab ia takut
dan minder karena seorang Raja pastinya harus banyak berbicara di depan umum.
Sedangkan Bertie memiliki kekurangan dalam dirinya, yaitu kemampuan
berbicaranya kurang maksimal karena Bertie gagap sejak usia 4 tahun. Istri
Bertie prihatin dengan kondisi Bertie sehingga mencari banyak cara agar Bertie
tidak gagap lagi, yaitu dengan membawa Bertie pada banyak dokter, psikolog, terapis di Inggris namun tidak
membawa hasil yang memuaskan.
Istri
Bertie akhirnya menemukan seorang terapis yang ahli pada bidang gagap bicara
yaitu Lionel Longue. Lionel Longue bukanlah psikolog, ia hanya seorang seorang
terapis yang memberikan terapi secara otodidak dari pengalaman yang ia alami.
Bagaimana Lionel Longue menjadi
ahli terapis gagap bicara?
Ceritanya, Lionel Longue merupakan orang Australia, pada saat Lionel
tinggal di Australia terjadilah perang, pasca perang
banyak warga Australia yang mengalami strees hingga tak bisa berbicara. Lionel
Longue merupakan actor drama yang pandai berbicara dan bermain peran. Hingga
teman-temannya meminta Lionel Longue untuk
menghibur dan membuat orang yang stress untuk berbicara kembali. Berkat
keberanian dan kemampuannya itulah akhirnya Lionel mampu membuat orang yang
kurang bisa berbicara dan gagap bisa berbicara lagi.
Hingga
akhirnya Lionel Longue pindah ke Inggris dan membuka praktek terapis yang bisa
dianggap illegal karena tidak memiliki ijin praktek dan tidak memiliki latar
belakang pendidikan untuk memberikan terapis. Namun Lionel Longue sukses
menyembuhkan banyak orang yang gagap untuk dapat berbicara kembali.
Dalam film ini dikisahkan bahwa
Bertie dan Lionel memiliki hubungan yang tak hanya sebagai client dan terapis
saja melainkan mereka bersahabat dekat dan kerap kali Bertie berkonsultasi atau
bercerita pada Lionel tentang masalah yang ia hadapi. Dengan kesabaran dan
kegigihan Lionel akhirnya Bertie mampu melakukan on air dengan baik untuk berpidato
bagi Inggris dan seluruh dunia sebelum Perang Dunia II dimulai. Berkat
kesuksesan itulah akhirnya Lionel diangkat menjadi pembantu khusus kerajaan dan
mendampingi Bertie setiap Bertieberbicara untuk public.
Meskipun sebelumnya dalam
proses terapisnya pernah mengalami konflik internal karena kesalahpahaman namun
pada akhirnya Bertie dan Lionel mampu menjalin hubungan yang baik dalam
persahabata, konseling, dan terapis.
B.
Pasal dalam HIMPSI yang Dilanggar
Dalam
menjalankan profesinya sebagai terapis dan dalam memberikan terapis serta konseling, Lionel Longue tanpa sengaja
telah melakukan pelanggaran yang sekarang diatur dalam
HIMPSI, yaitu :
1.
Pasal 7 (Ruang Lingkup
Kompetensi)
ayat 2 :
Bahwa seorang psikolog atau pihak-pihak memberikan layanan psiklogi ketika
melakukan asesmen dan intervensi harus memiliki ijin praktek. Dalam hal ini
Lionel tidak mengurus ijin praktek meskipun ia berkompeten dan profesional.
2.
Pasal 11 (Masalah dan
Konflik Personal)
ayat 1 dan 2 : dalam
hal ini Lionel kurang bisa menahan dirinya sehingga memunculkan konflik pribadi
antara Lionel dan Bertie sehingga Bertie memutusan menghentikan konseling dan
terapis.
3.
Pasal 15 (Penghindaran Dampak Buruk)
Dalam hal ini
Lionel kurang mengambil langkah-langkah untuk menghindarkan dampak buruk.
Karena dalam proses terapis dan konseling antara Lionel dan Bertie kerap beradu
argumen dan Bertie sering marah pada Lionel padahal maksud Lionel baik. Dan hal
ini termasuk Lionel kurang waspada dalam penghindaran dampak buruk
4.
Pasal 16 (Hubungan Majemuk)
ayat 1a, 1b dan 2 : Bertie dan Lionel memiliki hubungan yang
tak hanya sebagai client dan terapis saja. Melainkan memiliki hubungan
persahabatan yang baik. Hal ini dibuktikan karena Bertie sering bercerita
tentang masalah pribadinya. Dan hubungan Lionel dengan Bertie semakin dekat.
5.
Pasal 20 (Informed Consent)
Dalam hal ini
Lionel tidak menerapkan aspek-aspek yang tercantum dalam poin-poin yang
tertuang dalam informed consent yang terkait dengan waktu terapi, biaya terapi,
kesediaan mengikuti terapi, jaminan kerahasiaan, dll.
6.
Pasal 33 (Penjelasan Biaya
dan Batasan)
ayat 1 : dalam hal
ini Lionel tidak menjelaskan berapa rincian total biaya yang harus dikeluarkan
oleh Bertie dalam proses terapis hingga terapis selesai lionel jga tidak
menjelaskan apa saja kewajiban dan hak Bertie sebagai client
7.
Pasal 73 (Informed Consent
dalam konseling dan Terapi)
ayat 1 : dalam hal ini Lionel tidak melakukan perjanjian
secara tertulis pada Bertie untuk memberikan konseling dan terapi
C.
Pasal dalam
HIMPSI
yang Diterapkan
Dalam
melaksanakan terapisnya, meskipun Lionel Longue bukanlah seorang
psikolog/ilmuwan psikologi, Lionel Longue mampu menjadi terapis profesional
yang dapat memberikan terapis yang
baik pada clientnya, berikut pasal-pasal HIMPSI yang telah diterapkan oleh
Lionel Longue :
1.
Pasal 1 (Pedoman Umum)
ayat 5 : dalam hal
ini secara tidak langsung Lionel melakukan layanan psikologi karena menolong
individu menyelesaikan masalah-masalah psikologis. Masalah psikologis Bertie
adalah rasa takut dan tidak percaya diri untuk menjadi raja. Lionel memberikan
semangat pada Bertie bahwa ia mampu menjadi raja yang baik dalam sela-sela
proses terapisnya
2.
Pasal 2 (Prinsip umum) Prinsip A (Penghormatan pada HAM)
ayat 2 dan ayat 4 : dalam hal ini Lionel menghormati betul posisi Bertie yang
menjadi clientnya sekaligus raja di wilayah yang ia diami, Lionel menghargai
kemauan Bertie untuk menghentikan konseling dan terapis.
3.
Pasal 2 (Prinsip Umum) Prinsip C (Profesional)
ayat 1 dan ayat
6 : dalam hal ini Lionel berkompeten
dalam memberikan terapi sehingga Bertie mampu menujukkan kemampuan bicara yang
lebih baik lagi. Lionel juga mampu menyumbangkan waktunya pada Bertie untuk
menemani Bertie diluar rumahnya dalam memberikan terapis atau menemani Bertie
berbicara di publik.
4.
Pasal 2 (Prinsip Umum) Prinsip D (Keadilan)
ayat 1 : meskipun
Bertie adalah seorang raja, satu sisi Lionel menghormati Bertie namun tetap memberikan
Bertie terapis sesuai dengan prosedur yang dilakukan oleh Lionel
sebelum-sebelumnya. Bertie mendapatkan keuntungan dan proses yang sama saat
terapi.
5.
Pasal 2 (Prinsip Umum) Prinsip E (Manfaat)
ayat 1 : dalam
hal ini Lionel sudah berusaha maksimal untuk memberikan terapis pada Bertie dan
meminimalkan dampak buruk yang terjadi. Hingga akhirnya Bertie dapat berbicara
di publik dengan lebih baik lagi berkat terapis dari Lionel
6.
Pasal 7 (Ruang Lingkup
Kompetensi)
ayat 1 : Lionel memberikan terapis berdasarkan
pengalaman yang ia alami, karena berkat pengalaman yang dimiliki banyak orang
gagap yang terapis di Lionel akhirnya bisa berbicara lebih baik lagi
7.
Pasal 13 (Sikap Profesional)
Lionel menunjukkan keprofesionalannya dalam memberikan
terapis sesuai dengan poin-poin dalam pasal 13. Lionel tidak membedakan apakah
clientnya anak kecil, keluarga raja, dll.
8.
Pasal 19 (Hubungan Profesional)
ayat 1a : dalam film
ini menunjukkan bahwa Lionel udah melakukan hubungan profesional yang baik
dengan Bertie terkait dengan poin-poin hubungan profesional dalam pasal 19
9.
Pasal 62 (Dasar Asesmen)
ayat 1 : ketika
memberikan asesmen pada Bertie, Lionel mencari tahu dengan teknik wawancara
yaitu dengan mengobrol ringan meminta Bertie menjelaskan sejak kapan ia gagap dan
pertanyaan-pertanyaan terkait kemampuan berbicara pada diri Bertie
10.
Pasal 68 (Dasar Intervensi)
ayat 2, ayat 5,
dan ayat 6 : dalam memberikan layanan psikologis
pada Bertie, Lionel sudah menerapkan metode-metde yang sesuai yaitu dengan
konseling, terapis. Dan memberikan teknik-teknik mekanis terkait pernafasan,
olah suara, dll dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara Bertie
11.
Pasal 71 (Batasan Umum)
Dalam memberikan konseling dan terapi, Lionel sudah
menggunakan prosedur dan tehnik yang dianggap relavan, yang ia pelajari dan
terapkan pada client sebelumnya juga sehingga clint-client sebelumnya juga
tidak gagap lagi. Lionel membangkitkan potensi-potensi positif pada diri
clietnya bahsa si client yang gagap pasti bisa berbicara dengan baik.
12.
Pasal 72 (Kualifikasi
Konselor dan Psikoterapis)
Lionel sudah berkompeten dalam memberikan konseling dan
terapi, menggunakan keprofesioanlannya, dan memberikan layanan kepada siapa
saja yang membutuhkan baik anak kecil atau dewasa, yang kaya (raja) atau miskin
(korban perang), dll.
13.
Pasal 78 (Penjelasan
Singkat setelah Koneling dan Terapis)
Setelah melakukan terapis dan latian berbicara, Lionel juga berpendapat dan
menyampaikan pada clientnya sejauh mana perkembangan client, apa saja yang
kurang dan apa saja yang harus dipelajari lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar